COVID-19 : ANTARA SAINS ATAU KONSPIRASI CHEMTRAIL
Ketika dunia sudah mulai
membaik dengan penurunan kasus Covid-19 varian Delta, World Health
Organization (WHO) menyatakan telah terdeteksi virus varian baru yaitu
varian B.1.1.529 atau Omicron dengan tingkat penyebaran virus yang sangat cepat
dibanding varian sebelumnya. Kasus Covid-19 yang semula mengalami
penurunan, mengalami peningkatan yang sangat drastis. Kasus Omicron di Indonesia
sampai saat ini telah menyentuh angka 4.966.046 orang sedangkan kasus omicron
di Sulawesi Selatan juga memgalami pelonjakan pertanggal 12 Februari 2022
positif aktif berjumlah 2.997 orang.
Ditengah pelonjakan kasus covid yang
terjadi akhir-akhir ini masyarakat Indonesia tengah digemparkan dengan sebuah
unggahan di sosial media yang menyatakan ” WASPADA!! Akhir-akhir ini pesawat
chemtrail sgt aktif di udara. Gejala keracunan chemtrail : Demam, badan linu,
batuk, flu, diare, badan gatal-gatal, dll. Jika anda sampai keracunan jangan
minum obat paracetamol. Sedia selalu norit, VCO, cuka apel, jeruk lemon,
Himalayan salt, minum air Kelapa ijo. Jadi paham ya apa yg dimaksud Omicron itu
bkn lah virus, tapi sebab akibat dr keracunan chemtrail yg di sebar di udara.” Unggahan
tersebut mengklaim bahwa varian omicron bukanlah virus corona, melainkan
penyakit yang muncul akibat keracunan chemtrail yang sengaja disebar di udara.
Chemtrail atau konspirasi jejak kimia mengacu
pada teori bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia
untuk menambahkan bahan kimia beracun ke atmosfer dari pesawat dengan cara yang
membentuk gumpalan yang terlihat di langit. Orang-orang yang percaya dengan
teori konspirasi ini berspekulasi bahwa tujuan pelepasan kimia yang diklaim
dapat berupa pengelolaan radiasi
matahari, manipulasi psikologis, kontrol populasi
manusia, modifikasi cuaca,
atau perang biologis atau kimiawi dan
bahwa jalur tersebut menyebabkan penyakit pernafasan dan masalah kesehatan
lainnya. Hal inilah yang membuat pemerintah dibanjiri dengan amarah dan hujatan
dari masyarakat Indonesia.
Namun
kebaradaan Chemtrail ini dibantah oleh berbagai pihak mulai dari pemeirntah,
Ilmuwan seluruh dunia, bahkan pihak dari Angkatan Udara. Melansir dari David
Keith’s Research Group, Harvad University, berbagai penelitian telah
dilakukan oleh para ilmuan di dunia dan sampai saat ini belum ada bukti
kredibel bahwa pemerintah membahayakan warganya sendiri dengan cara yang
dituduhkan dalam konspirasi Chemtrail. Mereka mengatakan bahwa klaim
luar biasa membutuhkan bukti yang luar biasa pula. Klaim yang mengatakan bahwa
pemerintah memliki program rahasia skala besar untuk menyemprotkan material
kimia dari pesawat adalah hal yang luar biasa. Namun semua bukti yang kita
lihat sampai saat ini sangatlah lemah hanya didasarkan pada foto ataupun video
yang berasal dari sosial media yang belum tentu diuji kebenarannya.
Selain
itu Michael Pece yang merupakan seorang dokter yang tinggal di Phoenix, Arizona
juga menyampaikan hal demikian bahwa klaim yang mengatakan tentang konspirasi
chemtrail yang dilakukan pemerintah tidak terverifikasi. Hal ini dibuktikan
dengan penelitian Pece terhadap salah seorang pasien yang mengalami gejala
sakit kepala, Sinus, Asma dan gangguan pernapasan lainnya. Hasil analisis dari
rambut pasien tersebut terindikasi memiliki level barium yang sangat tinggi
yang notabenenya Phoenix merupakan kota paling padat kelima dan memiliki banyak
pabrik serta kendaraan yang menyumbang polusi yang sangat tinggi sehingga
kualitas udara di kota ini sangatlah buruk.
TNI
AU juga menegaskan bahwa narasi beberapa daerah di Indonesia digempur chemtrail
adalah hoaks. Fenomena garis putih dalam video yang beredar adalah hal normal
dan merupakan jejak kondensasi pesawat terbang (Condensation trail). Condensation
trail merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air yang tinggi
yang bergesekan dengan mesin pesawat. Mereka juga menjelaskan bahwa setiap pesawat
yang melakukan penerbangan di wilayah Indonesia akan terpantau posisi, tipe,
dan juga misi penerbangan melalui radar hanud
TNI AU.
Dari
beberapa pernyataan di atas terbukti keberadaan Chemtrail telah diselidiki dan
disangkal oleh banyak universitas dan organisasi terapan dan terakreditasi,
organisasi ilmiah, dan publikasi media utama. Dan jika anda adalah orang yang
percaya pada konspirasi chemtrail, tanyakan kembali kepada diri anda bagaimana
bisa anda begitu yakin bahwa memang ada konspirasi besar yang dilakukan
pemerintah untuk mencelakai masyarakatnya sendiri. Klaim luar biasa membutuhkan
pembuktian luar biasa, jangan mudah terprovokasi bukti lemah. Ingat bahwa internet dipenuhi
orang-orang yang sepenuhnya yakin akan hal-hal yang tidak benar.
Komentar
Posting Komentar